Menjaga
keharmonisan hidup dengan semua mahluk didunia dan alam semesta merupakan sebuah
amanat dalam ajaran agama hindu Bali. Umat Hindu sangatlah setia mengajarkan
cinta kasih kepada seluruh ciptaan Tuhan.
Binatang ternak ataupun peliharaan diberikan hari khusus perayaan, bukan
untuk disembah melainkan untuk dihormati dan disyukuri keberadaannya.
Seperti
yang dilakukan masyarakat Hindu Bali, berjumlah ratusan datang dari berbagai
belahan negara Eropa secara serentak merayakan hari Raya Tumpek Kandang di Pura
Agung Santi Bhuwana, Pairi Daiza Belgia Sabtu, 24 Juni 2017 lalu. Kegiatan yang
dikoordinir oleh perkumpulan masyarakat Hindu Bali yaitu Banjar Shanti Dharma
Belgia Luxembourg ini, merupakan
kegiatan keagamaan dan pelestarian identitas kebudayaan Bali di luar Negeri.
Hari
ini adalah hari Tumpek Kandang dimana pada hari yang baik ini, kita memuja Ida
Sanghyang Widi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sanghyang Rare Angon,
pengembala makhluk. Di hari ini, kita ingatkan bahwa binatang ternak ataupun
peliharaan kita harus hargai, hormati dan sayangi, ujar Made Agus Wardana,
Ketua atau Kelian Banjar Santi Dharma Belgia Luxembourg.
Di
pagi hari, pukul 10.00 -12.00 dilakukan persembahyangan bersama dengan sarana
upacara yang dibuat secara sederhana dan sukarela oleh para ibu juru banten
yang sangat kreatif menjaga semangat beryadnya (menghaturkan secara tulus
iklas). Kemudian pada pukul 13.00 -15.00 diadakan acara megibung, yaitu kegiatan makan bersama, membawa makanan sendiri,
dibagikan kepada masayrakat yang lain. Tradisi ini sudah menjadi rutinitas dalam
setiap upacara persembahyangan yang dilakukan di Pura Ini. Harapan mereka, megibung dapat
menjaga persaudaraan tanpa terusik oleh perbedaan soroh/klan, golongan dan
lain-lain.
Untuk memeriahkan perayaan Tumpek
Kandang, para seniman tabuh dan tari juga menampilkan kreatifitas bermain
gamelan dan tarian Bali seperti tari Pendet, Legong Keraton, Rejang, Janger dan
Genjek, Panyembrama yang khusus ditujukan untuk para pengunjung Pairi Daiza. Hal
menarik terjadi, ketika dilakukan interaktif gamelan dan tari Bali, mengajak
warga Belgia menari Bali, sangat diminati para pengunjung yang berjubel di
tempat pertunjukan seni tersebut.
Taman Pairi Daiza sebagai taman konservasi
alam, flora Fauna dan Budaya Dunia ini
terletak 85 km dari kota Brussel. Taman yang menjadi idola masyrakat Eropa ini, dinobatkan sebagai
salah satu yang terbaik di Eropa karena memuliakan peradaban budaya dunia lain,
seperti hadirnya Pura Bali yang dinamakan Pura Agung Santi Bhuwana dengan sawah berundak undaknya. (Ciaaattt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar