Kamis, 28 Januari 2021

MENGAIS HARAPAN VIA VIRTUAL

 



Jika seniman kita tidak mengikuti perkembangan peradaban global dan tanpa pengetahuan tekhnologi digital, sudah pasti kita akan selalu tertinggal.  Seniman dituntut mampu beradaptasi dengan gejolak sosial dan realitas di masyarakat. Memahami situasi dan aktualitas berita dalam keseharian sebagai upaya mempertajam pikiran kritis dan memperkaya daya cipta.

Sesungguhnya semua orang memiliki waktu luang berlimpah. Tinggal dimanfaatkan secara bijak dan bermanfaat. Bersyukur bagi seniman yang bisa mengatur waktu luang diisi dengan  cipta karya. Karya yang baik tentu akan diterima dimasyarakat. Jika tidak, tentu akan melorotkan motivasi seniman untuk berkarya. Disinilah seniman melawan dirinya sendiri, akankah  seniman memperoleh kesempatan tampil dihadapan publik secara rutin ? Jawabannya Belum tentu.

Konflik diri melawan lemahnya motivasi membuka pikiran dengan mendongkrak  hati nurani bahwa " kita harus mencoba terus, menjelajah sesuatu yang lain, mencari-cari tanpa ambisi"

Tanpa disadari ditengah krisis ini seniman tidak terlindungi, mereka mengais upaya sekedarnya untuk bertahan hidup. Diantaranya trend kontens edukatif yang menghibur dalam youtube membuka peluang usaha dengan program monetasi youtube. Namun itupun tidak semudah yang dibayangkan.




GAMUT - GAMELAN MULUT

Pada bulan Maret 2020 lalu, pandemi meluluh lantakan aktivitas seni dan budaya. Walaupun demikian sebagian seniman tetap berupaya  memanfaatkan waktunya dengan menghasilkan karya. Diunggah ke youtube hitung-hitung menghibur diri, menanggulangi stres dan menambah konten kreatif.

Bulan April 2020, salah satu konten youtube yang menjadi perhatian publik adalah Gamut( Gamelan mulut). Gamelan Mulut adalah menyuarakan bunyi gamelan dengan suara vokal. Gamelan mulut dengan dua tokoh bertopeng Bli Gamut dan Man Kenyung viral di medsos dengan keunikannya. Bli Gamut menyuarakan gamelan bali dengan suara vokal "nyang nying nyong nyeng sir pung nang". Sedangkan  Man Kenyung adalah tokoh manis lembut tersenyum yang merupakan warga keturunan Bali - Belgia. Man Nyung ingin tetap produktif dimasa pandemi dengan berjualan sayuran dan daluman secara online.

Dengan diterimanya Gamut oleh publik, mencuatkan video berseri yang berjudul #Petualangan Gamelan Mulut. Petualangan ini menitik beratkan dalam hals :
1. Eksplorasi  gending  gamelan Bali yang digamutkan.
2. Pembelajaran Tekhnik olah vokal
3. Penemuan Agem lukus
4. Pembelajaran Teater Seni peran
5. Hiburan
6. Seni Videografi




Adapun beberapa materi seni  yang  digamutkan antara lain : trunajaya, oleg tambulilingan, pendet penyambutan, topeng tua, rejang sari, rejang renteng dan tabuh bleganjur serta tabuh kreasi.

Sedangkan karya original yaitu gamut vs man kenyung, new normal, ayo kreatif mari produktif, care janger pegok (Pop Bali), kanti kisut (pop bali), lomba gamut tingkat dunia dan man kenyung's holiday.

PERTUNJUKAN VIRTUAL DISBUD
Pada bulan Juni lalu, gamelan mulut berpartisipasi dalam seni virtual yang diselenggarakan oleh Disbud Propinsi Bali. Gamut menampilkan pertunjukan yang berjudul "Ayo kreatif, Mari produktif" yang didukung oleh sekehe Genggong Qakdanjur Br. Pegok Sesetan.

Pertunjukan  virtual ini merupakan pilihan yang tidak bisa dihindari dalam masa pandemi ini. Kegiatan ini secara nyata membantu seniman melangsungkan hidupnya. Bisa dibayangkan seniman yang menjadi ujung tombak keunikan Bali tidak diakomodir karya mereka. Jelas aktifitas mereka mati suri tanpa penghasilan. Bali yang berhamburan dolar, justru senimannya yang modar. Lucu kan !

HARAPAN DAN USULAN
Para followers, viewers dan  creators  yang akan aktif menyaksikan tayangan seni virtual kedepannya adalah dominasi generasi milineal. Generasi yang berkarakter instant, kritis dan maniak medsos.

Dalam menunjang seni virtual koneksi internet mesti lebih cepat dan dapat disediakan secara gratis di ruang publik.

Kemudian sumber cerita atau tema yang ditonjolkan lebih bersifat aktual (terjadi saat ini), edukatif (lingkungan), realistis ( masuk diakal), futuristik (sentuhan masa depan)

Dalam kaitanya dengan seni virtual dimasa mendatang, fakta diatas perlu dijadikan strategi publikasi. Semakin banyak viewernya itu artinya mendapat tempat di hati masyarakat.

USULAN
1. Ciptakan sistem konser virtual secara live streaming, mengundang senimannya dalam sebuah ruang digital lengkap dg sounds dsbnya.  Kalau sekarang melalui proses editing, nantinya secara langsung dengan koneksi internet super rapid (cepat).
2. Kurangi durasi prolog atau intro sambutan dalam setiap karya.
3. Berikan apresiasi dalam format surat penghargaan kepada para partisipans.
4. Pertunjukan virtual diharapkan dijadikan agenda budaya tahunan yang dapat melibatkan seniman lokal, nasional dan internasional.

Sabtu, 28 Maret 2020

Gamut (Gamelan mulut ) vs Corona


       Sekarang, setiap saat, hampir disemua belahan dunia membicarakan virus Corona. Corona yang menghancurkan segalanya, corona yang menakutkan banyak pihak, corona yang menonaktifkan kegiatan masyrakat biasa. Namun berbeda dengan para garda depan tim kesehatan yang menghadang virus corona dengan nyawa taruhannya. Terimakasih para dokter, perawat, apoteker, staf klinik, puskesmas, rumahsakit dan tentunya pemerintah.

     Terus sebagai masyarakat apa yang harus kita lakukan ? Selain sudah taat dengan anjuran dan himbuan pemerintah, kita juga tidak tinggal diam saja tanpa kreatifitas kita. Nah, kebetulan saya sudah 2 mingguan dirumah saya berkesempatan membuat karya seni yang saya namakan "Gamut vs Corona". Karya ini sebuah video yang berdutasi 1,5 menit dengan tarian kocak yang diiringi Gamelan mulut yaitu suara vokal menyerupai gamelan Bali gong kebyar. 

       Menggunakan suara vokal yang record dalam media perekam TASCAM 4 track  saya membuat karya asli hanya bagian lagu yang convert dari gamelan biasa ke gamelan mulut. Hasilnya klik disini ya Gamut vs corona


Kamis, 31 Januari 2019

Ogoh-Ogoh tanpa soundsystem Di Belgia







Inilah masyarakat Hindu Bali di kota Brussel Belgia bersatu mempertahankan tradisi pengerupukan yang sering disebut Pawai Ogoh-Ogoh. Ogoh-ogoh ini diiringi Gamelan Bleganjur yang dimainkan oleh Sekehe Gong Saling Asah Belgia, pada malam pengerupukan menyambut Nyepi tgl 29 maret 2014 lalu.



Mempertahankan tradisi Ogoh-Ogoh merupakan kewajiban bagi masyarakat hindu di Eropa dalam mengajegkan budaya hindu Bali. Iringi bleganjur menghentak jalanan umum kota brussel belgia tanpa menggunakan soundsystem. Inilah wujud kesetian masyrakat bali Eropa yang memanfaatkan iringan gamelan bleganjur yang terasa unik dan autentik.

l

Minggu, 13 Januari 2019

Vila Juada Garden yang tersembunyi di Seminyak




            Teriknya matahari Bali menyebabkan para turis melirik tempat asri yang ditumbuhi pepohonan rindang. Seakan-akan ingin melepaskan kepenatan dengan mencari suasana sejuk tanpa harus bersusah payah mencarinya jauh-jauh. Cukup  tersembunyi dari keramaian, tenang, bertetangga dengan obyek wisata pantai serta harga pas dihati.

            Di pagi hari yang sejuk pada bulan Mei 2017,  saya berdiri persis didepan Juada Garden Vila Seminyak. Terletak hanya 5 menit dari deburan ombak pantai Seminyak yang menjadi idola para turis mancanegara.  Tiba-tiba saya disapa warga asing yang sedang mencari alamat Juada Garden. Karena dia bertanya sayapun menjawab sejujurnya. Perbincangan demi perbincangan kita lantunkan. Nampaknya dia sangat antusias mengintip suasana keasrian Vila Juada Garden yang dilihat sebelumnya via google. Si wisatawan asing ini sudah tergoda dari awal, ingin menginap di vila Juada Garden yang berjejer rapi tersembunyi dengan tenangnya.
            

            Tiba di vila Juada Garden, para pembaca akan disuguhi keramahan pemiliknya yaitu I Nyoman Retu warga asli Legian Kaja. Pak Nyoman tinggal bersama keluarga di Juada Garden yang luasnya 55 are (5500 m2).  Berbekal semangat juang yang tinggi, tetap setia mempertahankan  usaha wisata ini bertahun tahun sejak tahun 1987 silam. Berawal dari pondok wisata sederhana, kemudian berkembang menjadi vila seperti sekarang ini. Upaya dan kerja keras  yang dilakukan dengan jujur tersebut membuahkan penghidupan yang layak bagi keluarganya. 

            Sesuai permintaan pasar dan menjamurnya vila,  Juada Garden mengembangkan  diri dengan panduan kreatif membangun 15 unit Vila. Fasilitas termodern  dengan  kolam renang privasi menjadi ramuan penggoda rasa. Para turis akan bermanja ria dalam suasana desa, kicauan burung "crucuk" menyapa, angin sepoi berhembus menggoyang daun pisang membuat kita "ambruk lunglai" ingin bermanja disini. 


            Saya menginap di Vila 2B Juada Garden selama 3 hari. Anak dan istri saya sudah merasakan "ambruk lunglai" mengasyikkan. Fasilitas vila dengan keramahan stafnya, meng'agung'kan kita bagaikan raja minyak dalam 3 hari. Apapun yang kita tanyakan, dalam hitungan cepat terjawab memuaskan. Vila 2B, adalah salah satu dari 15 Vila yang paling super top cer. Kapasitas vila 2B ini untuk 6 orang atau lebih asalkan ada kesepakatan dengan pemiliknya. Pokoknya ada kemudahan tersendiri dengan harga pertemanan yaitu 1,8 juta rupiah per malam.

            Design vila 2B sangat cozy berlantai 2 dengan 3 kamar tidur, 3 kamar mandi, Sofa tersedia di lantai 1 dan lantai 2, cocok untuk ngerumpi sambil berbaring. Ditengah-tengah terdapat dapur aduhai, bersih, rapi dan ekslusif. Perabotan dapur seperti kulkas, kompor, microvave, toaster tersedia lengkap. Tinggal anda membeli bumbu dan bahan makanan, "goreng-goreng, masak-masak,  tumis tumis" terasa rumah sendiri.


            Mari perhatikan kenyamanan warga. 

            Berbeda dengan 27 tahun yang lalu, ketika saya melewati gundukan sawah, diseputar jalanan seminyak. Dengan mengendarai motor GLpro melewati persawahan asri, menuju Legian Tengah dimana pacar saya menunggu dengan cinta berbunga-bunga.  Sawah dengan padi hijau menyambut kemesraan cinta kita saat itu.

            Berbeda dengan sekarang, hotel setinggi langit dengan melupakan budaya setempat, mendesak  tanah warga lokal dengan uang kontrak milyaran. Kemudian membangun seenaknya, tanpa pikir kenyamanan lingkungan warga. Sawah dihabisi, tempat teduh semakin menipis. Intinya membangun sebanyak-banyaknya dengan iming-iming memberikan pekerjaan. 



            Fakta diatas sudah menjadi biasa di telinga masyarakat setempat. Mereka tidak berdaya mengkritisi dan mengevalusi hal-hal buruk yang terjadi. Padahal peran masyarakat lokal sangatlah penting untuk mengembangkan industri pariwisata yang pro terhadap lingkungan nyaman dan asri. Untung saja dari sekian banyak pemilik bisnis wisata,  masih ada  pak nyoman retu yang menyayangi budaya lokal setempat. Dia mempertahankan keramahan lokal, kenyamanan lingkungan, menciptakan keteduhan alami seperti Vila Juada Garden tersebut diatas.

Jika anda ingin menginap di vila ini, segera hubungi putra dari Pak Nyoman Retu yaitu Ketut Suryada email : info@juadagarden.com, telephone +62-361-730990.


(made agus wardana)

            


Sabtu, 08 Desember 2018

Cerita 22 tahun Petualangan budaya Bali - Eropa di SMK Giri Pendawa





                  Belajar tepat waktu, tertib dan disiplin menjadi acuan sebagian orang dalam meniti masa depan. Tidak terkecuali dengan siswa siswi sekolah yang ingin meraih mimpi sesuai disiplin ilmunya. Ajakan disiplin dan tertib waktu harus tetap disiarkan dalam berbagai kesempatan.

                  Adalah SMK Giri Pendawa, terletak di kecamatan Rendang Karangasem mengajak para siswa dan siswinya mengikuti program sosial budaya dengan tema "22 tahun Petualangan Bli Ciaaattt menebarkan budaya Bali di Eropa" pada kamis, 6 desember 2018. Petualangan budaya tersebut menyajikan cerita pengalaman menebarkan budaya Bali dan kisah perjalanan wisata yang dipoles dalam bentuk presentasi video kreatif, konser musik, gamut (cara baru menyuarakan gamelan Bali), dan menyanyikan lagu "SMK GIRI PENDAWA" ciptaan Bli Ciaaattt.

                  Hadir dalam kesempatan tersebut 230 siswa yang terdiri dari 140 siswa AP (Akomodasi Perhotelan), 70 siswa TB (Tata Boga), 20 TKJ (Tekhnik Komputer Jaringan). Turut hadir dalam kesempatan keluarga besar SMK Giri Pendawa, Ketua Yayasan, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah serta para guru. Hadirin sangat terpesona dengn penampilan unik Bli Ciaaattt yang mendapat sambutan hangat yang luar biasa. Tepuk tangan tiada hentinya.


                  Menurut  Putu Gede Arimbawa, Kepala Sekolah SMK Giri Pendawa kegiatan ini sangatlah bermanfaat bagi para siswa dan juga para guru. Membuka hati dan wawasan berpikir mereka tentang negeri seberang yang memiliki budaya disiplin waktu. Penayangan video yang dilakukan oleh Bli Ciaaattt dengan suguhan perkembangan budaya, bahasa setempat, wisata sejarah, sangat menyentuh hati siswa. Ketika kita disiplin dengan waktu, disitu pula ada proses kreatif positif yang mencuat dan memikat. Seperti yang dilakukan oleh Bli Ciaaattt dalam proses penciptaan karya-karya seninya di luar negeri. Ujarnya bersemangat.


Lagu terbaru SMK Giri Pendawa

                  Sebagai bentuk cintanya terhadap sekolah ini, Bli Ciaaattt  yang diperankan oleh Made Agus Wardana, seniman bali asal Pegok Sesetan ini menciptakan karya terbaru lagu SMK Giri Pendawa yang sarat akan nilai positif untuk memacu dan menginspirasi siswa untuk bekerja keras menggapai harapan masa depan. Silahkan klik links videonya dibawah ini beserta lirik lagunya :


SMK Giri Pendawa (Bli Ciaaattt, 4 Desember 2018)
Rupa yang ceria, masa masa muda
Di tengah tantangan, Langkah Gempita, ooooo !
bercerita, Menggapai Cita-cita, dg penuh warna
Oh, SMK............... Giri Pendawa
Harapan, kita semua, YEYEEE !
Kala sederhana , belajar bersama
Ditengah talenta, yang berbeda, ooooo !
bercerita, Menggapai Cita-cita, dg penuh warna
Oh, SMK............... Giri Pendawa
Harapan, kita semua, YEYEEE !
Reff.  
Jangan pernah lupa OH..gurumu
Jangan pernah lupa pembimbingmu
Kita ini semua, bunga cintamu
siswa-siswi smk, giri pendawa 
Dan pasti bisa !

Sabtu, 01 Desember 2018

Asyiknya, bersepeda saat hujan salju di Belgia !

(Dimuat di kompas.com, 3 Mei 2018)



            Bagi sebagian orang, bersepeda saat turun hujan membawa sensasi tersendiri. Kucuran keringat terhapus oleh air hujan yang membasahi diri. Badan terasa lebih adem, tanpa keringat membuat rasa lelah berkurang. Suasana bersepeda lebih girang ditambah rintikan bunyi  hujan yang menerpa dahan-dahan dedaunan pertanda segarnya lingkungan sekitarnya.

            Berbeda dengan bersepeda saat hujan salju. Temperatur dibawah minus nol derajat menyebabkan lanskap jalanan berubah cantik putih bersih. Bila temperatur berkisar antara minus 3 derajat hingga minus 5 derajat, salju akan membeku menjadi es. Nah, disinilah bahayanya. Jalan menjadi licin membuat siapa saja yang melintas seperti pejalan kaki, pesepeda dan mobil harus tetap siaga dan ekstra hati-hati. 

            Pada hari Jumat tanggal 2 Maret 2018 lalu, kota Brussel diterjang salju yang cukup lebat. Salju turun pada pukul 17.00 hingga dini hari membuat chaos hampir diseluruh kota. ketebalan salju sekitar 10 cm dengan hempasan angin dingin. Mobil kendaraan pribadi berjejer antri karena laju kendaraan melambat. Transportasi publik seperti Metro/Subway, Tram dan Metro dijejali penumpang dan saling berdesak-desakan. Pemandangan seperti diatas adalah situasi biasa yang sering terjadi di negeri Belgia ini. Pemerintah sudah memiliki langkah preventif melalui corong media tv, internet, media sosial secara sigap dan cepat mengupdate informasi  terkini ramalan cuaca.
            Tepat pukul 17.10 saya meninggalkan tempat kerja (KBRI Brussel) dengan sepeda menuju rumah yang berjarak hanya 10 km dari KBRI Brussel. Alangkah kagetnya saya bahwasanya hujan salju turun menebal cepat sekali. Terus terang saya menjadi tertantang untuk memanfaatkan kesempatan ini.  Karena bagaimanapun juga cuaca Belgia tidak menentu sepanjang tahun dan ramalannya tidak menentu. 


Jaket tebal merah, slop tangan penahan dingin, helm pengaman serta tas punggung siap sedia menemani perjalanan unik ini. Yuhuu ! Asyik ! sungguh menyenangkan. Badan terguyur salju dengan derasnya. Anggap saja badan ini terasa seperti racikan  gado-gado antara dingin diluar dan panas didalam, bercampur menjadi satu. Sekali-kali secuil bunga salju menampar pipi hingga memerah dan terasa sakit. Temperatur udara saat itu tidak mencapai dibawah nol derajat, sehingga jalanan tidak langsung ber-es. Semua aman dan terkendali. Dalam perjalanan tersebut, saya sekali-kali mencuri momen ‘’ceklek’ memotret, merekam kondisi jalan, pemandangan dan lalu-lalang kendaraan. (untuk mengetahui suasana yang sebenarnya, klik video dibawah ini, https://www.youtube.com/watch?v=pbbzJ-Lh6F4  )


Buat saya, bersepeda adalah sebuah pilihan utama dalam berolahraga. Bersepeda  dapat menjaga kebugaran tubuh terutama kesehatan jantung. Disamping itu pula, bersepeda berguna untuk mencapai dan  mengekslore kota-kota lain di Belgia yang memiliki pemandangan hijau dan asri.  Sepeda yang saya gunakan adalah Optimalp series 264 seharga 139 Euro, brand tidak terkenal tapi tahan segala cuaca musim semi, panas, gugur dan musim dingin. (made agus wardana tinggal di Belgia|)   

Senin, 05 November 2018

Ciaaattt...Pelukatan - Suda Wedani, Galungan





Pedanda asal Bali  melakukan pelukatan/pembersihan secara Hindu dan Sudi Wadani/penyucian untuk menjadi umat Hindu Bali bagi 15 orang Warga Eropa. ini adalah sebuah perkembangan hindu bali yang berkembang pesat merambah warga Eropa. 



Kegiatan ini dilaksanakan di Pura Agung Santi Bhuwana, Pairi Daiza sekitar 85 km dari kot Brussel Belgia.

pada hari sabtu, 31 mei 2014.