Ringkasan Naskah Buku ‘’22 tahun di Eropa, Sebuah Keberanian dan
Pengalaman’’
Sangat tidak mudah menyesuaikan diri
dalam lingkungan baru. Budaya yang berbeda telah membenturkan pikiran agar
mampu memahaminya. Bukan dalam waktu singkat memahami budaya baru itu, akan
tetapi dibutuhkan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Memahami budaya
setempat itu tidak mudah, tantangan
menerjang seketika, gejolak kekhawatiran bergema, bukan itu saja kebosanan
merajalela bahkan penyakit secara tiba-tiba menimpa. Mengawali hal yang sulit,
telah meneguhkan hati Wardana seorang guru gamelan yang ditugaskan membawa misi
kebudayaan Bali ke negeri Belgia. Negeri yang memiliki tiga bahasa resmi yaitu
Belanda, Perancis dan Jerman yang menyebabkan kebingungan memilih bahasa yang
digunakan. Jangankan menggunakan ketiga bahasa tersebut, bahasa Inggris yang
sudah menjadi bahasa Internasional saja masih kurang dikuasai. Bahasa sangat penting. Kalau
tidak menguasai salah satu bahasa tersebut, berintegrasi dengan budaya setempat
akan sulit dijalankan. Komunikasi akan terganggu sehingga penyesuaian dalam
lingkungan baru seperti di Belgia ini
akan mendapat hambatan besar.
Belgia dijadikan pusat kesenian Bali
di Eropa. Sesuatu yang mustahil untuk direalisasikan ditengah keragaman budaya
Indonesia. Pilihan itu sangat serius dicanangkan KBRI Brussel pada tahun 1996
menjadi program unggulan dalam upaya mempromosikan kebudayaan Indonesia di
Belgia dan Luksemburg. Wardana menjalaninya dengan biasa saja tanpa ambisi.
Seiring dengan berjalannya waktu, ada keberanian melangkah dengan upaya kreatif
membentuk beberapa jembatan budaya di seluruh Eropa. Terbentuk komunitas
pecinta gamelan, sanggar seni, band etnik
fussion, kelompok seni yang menjalar secara perlahan dari waktu kewaktu. Pengalaman
buruk yang terjadi, konflik kepentingan diantara komunitas menyebabkan Wardana
menggunakan strategi jitu. Namun semua itu tidak mudah.
Wardana adalah pegawai KBRI Brussel
yang tidak suka mengeluh dalam setiap
pekerjaan. Keinginan belajar tentang
banyak hal di KBRI Brussel menyulutkan tantangan baru dalam hidupnya. Belajar
menjadi pengemudi, sekretaris, forografer dan videografer telah membangun image positif dalam dedikasinya di KBRI
Brussel. Sindiran halus dari sesama kolega di KBRI Brussel tentang pekerjaan
yang ditekuninya membuatnya tetap teguh bersikap. Semua sindirin itu hanyalah
rasa iri yang berlebihan yang tidak perlu dihiraukan. Walaupun demikian tekanan
dan sindiran halus tetap mengganggu kinerja dan niat baik untuk menjadi seorang
pegawai KBRI Brussel.
Semua orang tidak menyangka
keberadaan Pura Agung Santi Bhuwana di Taman Pairi Daiza Belgia. Sosok warga
Belgia yang bernama Eric Domb membawa keindahan Bali berupa pura ke Belgia. Perbedaan
pendapat terjadi antara warga Bali tentang fungsi pura yang dibangun. Pura sebagai tempat persembahyangan atau hanya sekedar
pemanis taman wisata yang komersial. Membludaknya masyarakat Bali bersembahyang
ternyata mendapatkan protes dari pemilik pura. Pihak Pairi Daiza menyarankan
kartu bayar abonemen dalam setiap
persembahyangan. Sebagai kelian atau
ketua komunitas masyarakat Bali, Wardana tidak menerima jika masyarakat Bali
sembahyang berbayar ke pura tersebut. Ada langkah sulit yang harus dihadapi.
Ada upaya nyata yang harus diperjuangkan. Hal ini disiasati dengan parade
Ogoh-ogoh yang menghebohkan publik Pairi Daiza. Ogoh-ogoh membawa keberuntungan
?
Kesungguhan mendedikasikan dirinya
terhadap pekerjaan adalah jalan terbaik yang mesti dilaluinya. Pengalaman
menjadi jurnalisme warga (citizen journalist) telah memberikan banyak arti dalam hidupnya. Pengalaman mengenal kota
bersejarah, menyusuri kanal-kanal yang unik, museum ternama, obyek wisata serta
pasar tradisional Eropa. Itu semua
merupakan upaya maksimal yang dilakukan untuk menutupi biaya asuransi kesehatan
yang menimpa keluarganya. Bukankah ada tunjangan asuransi kesehatan dari
tempatnya bekerja ? atau barangkali ada aturan baru yang berlaku ? Rupa-rupanya keadaan semakin sulit menimpa,
ada sebuah pilihan yang tidak terduga antara pulang ke Bali atau tetap
berkesenian di Belgia. Ini sebuah pilihan yang sangat sulit dijelaskan,
jawabannya semua ada di dalam buku ini. Buku yang berkisah tentang 22 tahun petualangan di Eropa adalah sebuah keberanian melawan diri
sendiri dan berguru dari pengalaman itu sendiri. Berani mencoba profesi yang
tidak biasa, telah menambahkan pengalaman baru yang tidak ternilai harganya
dan bermanfaat dalam hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar