Hari ini Sabtu, 30 Januari 2020, pukul 5.30 saya terbangun. Ingin melihat sunrise matahari terbit. Sayang sekali mendung menutupi langit. Matahari pagi tidak terlihat sama sekali. Penampakan muram tanpa daya di pagi hari ini selama isolasi di Hotel Bali Beach. hmmm...Saya menunggu dengan tenang, seolah-olah sabar, berharap sinar matahari menyorot ke badan saya yang sudah telanjang dada ini. Matahari terlalu sombong, tidak mau menampakan sinarnya sedikit saja. Apakah saya harus ngaturang canang sari memohon kepadamu wahai Dunia ? Bikin kesal, mendung dan awan putih juga sepertinya bersengkokol untuk menutup sinar matahari. aaaah ! nah,terserah gen be.
Pukul 07.#0 saya mengambil 2 bungkus jatah makanan di lobby hotel. iyaiiih....1 Makanannya hari ini agak semerekebruuuuttt tanpa rasa. Kurang enak bro, embon (tidak panas). Nasi goreng dengan satu ayam goreng kecil dan telor seuprit. hihihi.....No Problem bro...yang penting saya makan. Mungkin juru masak udah pada males menyediakan makanan enak seperti sebelumnya. Orin ne enggal mulih (disuruh pulang cepat). hihihi.
ini fakta ya, setiap hari makanan berbeda, kadang enak. Saya jujur dan saya alami ini. Karena saya suka menulis blog, akhirnya saya catat menjadi catatan harian. Kalau makanan enak, saya akan bilang enak. Kalau nggak enak yang bilang juga nggak enak. Jujur seken seken ne. Untuk bahan evaluasi nanti. Kita kan mau menjadi negara maju.....jadi harus ada kritik dan saran yang harus bisa dipertanggungjawabkan.
Saya berharap yang baca jangan sensi ya....kita butuh kritik dalam hidup ini.
Jam 8.45 saya menerima pesan WA grup karantina, Saya dan anak diminta melakukan swab test kedua. Orang-orang sudah pada antri di lobby lantai 2. Dari daftar list yang beredar di WA Grup terdapat sekitar 94 orang akan di Swab hari ini. Persiapan demi persiapan dilakukan oleh petugas. Dalam beberapa kesempatan saya sempat ngintip foto-foto di dinding lantai 2, Waaah menakjubkan, ada dokumentasi sejarah dari hotel ini serta beberapa foto-foto tahun 1966. Seru juga nih Hotel.
Bali Beach diresmikan pada tgl 1 november 1966 oleh Hamengku Bhuwono. Foto pantai dan gedung yang baru dibangun. Gedung bali beach yang berlantai 10 ini merupakan hotel pertama dan tertinggi di bali. Dikelilingi pantai sanur yang berpasir putih, latar belakang gunung Agung. membuat hotel ini sangat strategis dan indah sekali. Jumlah kamar sebanyak 240 kamar.
Aiiittsss....agak gemes juga petugas ngeswab. Hidung saya dikulik, terlalu keras. Mata saya mendelik, agar terbuka hidungku yang lubangnya besar ini. Saya diminta santai., kemudian lubang hidung kedua dikulik. mimih.....jaene. Swab ini agak berbeda dari yang pertama. Ini agak lebih dengang, kalau sebelumnya lebih halus dan elegan. .Tapi sekali lagi, tidak ada masalah bro....pokoknya saya turuti.....hari berikutnya lihat hasilnya ya....
Makan, nonton tv, baca koran, bikin blog itulah yang saya lakukan di sore hari ini.. Tidak ada yang special hanya rutinitas selama masa isolasi di hotel Grand Bali Beach ini. Oh ya hampir lupa, istri saya sekarang sudah selesai isolasi di prima plaza hotel, selanjutnya dia isolasi mandiri di rumah. Kondisi kesehatannya telah membaik dari sebelumnya. Oke dech.....kita tunggu cerita selanjutnya ya......haaaaah !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar