Beruntunglah
mereka yang dibekali bakat atau talenta dalam hidupnya. Bakat yang sudah dibawa
sejak lahir itu merupakan faktor bawaan.
Jika didukung dengan ketrampilan, bakat tersebut akan menjadi sebuah
kelebihan. Sebaliknya jika bakat
dibiarkan saja tanpa pengarahan dan pendidikan maka bakat tersebut akan tidak
berguna sama sekali.
Dek No |
Kadek
Juliana, 33 tahun lahir di Banjar Abasan, Singapadu Bali tekun mengukir,
mengasah, memoles hasil karyanya berupa topeng-topeng khas Bali. Bakat khusus sebagai pengrajin topeng yang
dimilikinya dimanfaatkan secara optimal.
Dengan motivasi kuat serta minat besar
Dek No panggilan akrabnya
berhasil menjadikan dirinya seorang pengrajin topeng professional. Hasil
karyanya dilirik tidak saja dari Bali tetapi juga ke manca negara.
Ditemui
disela-sela kesibukannya memahat topeng,
rangda dan barong Dek No bertutur sopan dan santun
menyambut siapa saja yang datang
berkunjung ke pondok ‘’Kubu Topeng’’ miliknya. Karya-karya topeng yang
dibuatnya menggunakan Warna Bali, yaitu warna autentik
Bali yang menggunakan bahan dasar tumbukan tulang atau tanduk binatang bercampur mangsi (sisa pembakaran) dan batu gunung yamg
memancarkan warna asli alami. Tangan terampil dan ketekunan kunci sukses Dek No
mengembangkan karirnya. Disamping itu
tempaan ayahandanya I Nyoman Juala, yang juga sebagai pengrajin topeng kesohor
di desa Singapadu Gianyar.
Hasil karya
beberapa topeng yang dipajang di Pondok Kubu Topeng menarik seorang peneliti
topeng Charlie Windelschmidt dari
Perancis. Charlie sangat terpikat dengan gaya, tekhnik, warna Bali yang
digunakan Dek No. Sebagai seorang
peneliti yang dua bulan berada di Bali, Charlie tidak saja memesan beberapa
topeng, dia juga belajar membuat topeng seperti topeng Sidakarya, Rangda dan
Barong. Topeng tersebut akan
diperkenalkan di Perancis dalam berbagai kegiatan budaya, pameran maupun
pertunjukan kontemporer. Karakter,
bentuk, warna, ritual serta tradisi yang menguatkan keunikan topeng Bali
menjadi pilihan Charlie. ‘’Saya bangga dan senang tinggal dirumah Dek No,
disamping belajar membuat topeng, saya bisa tinggal dan menikmati kesederhanaan
kehidupan seorang seniman yang ramah di Bali ini, ujar Charlie penuh antusias.
Topeng
‘’WajahkuWajahmu’’
Salah satu karya terunik dari Dek
No adalah Topeng ‘’WajahkuWajahmu’’. Topeng ini berwajah simpatik dengan karakter ramah
memiliki kemiripan dengan wajah pemakainya yaitu Made Agus Wardana, seniman
Bali tinggal di Belgia. Topeng ini
merupakan pesanan khusus terbuat dari kayu pole. Pengerjaan sangat detail dan menghabiskan
waktu berminggu-minggu. Hasilnya luar
biasa dan sesuai dengan wajah
pemakainya. Topeng
tersebut akan ditampilkan dalam pertunjukan topeng Bondres dalam program Musique et Danse de
Bali tanggal 13 Maret 2015 di kota Gennevillers, 10
km dari Menara Eiffel Paris, Perancis. Dalam pertunjukan
topeng Bondres tersebut akan ditampilkan seniman-seniman topeng yang menetap di
Perancis dan Belgia diantaranya Tapa Sudana, Mas Soegeng dan Made Agus Wardana.
Bondres ini akan menggunakan bahasa Perancis sebagai bahasa pengantar yang
diiringi gamelan Gong Kebyar oleh Grup Gamelan Bali Perancis Puspa Warna.
topeng wajahkuwajahmu |
Peran orang tua
Perlu ditegaskan bahwa bakat itu ada dalam diri kita. Bakat akan
berkembang jika didukung oleh didikan orang tua, pengaruh lingkungan, disiplin dalam
pelatihan dan minat. Sayang sekali jika bakat anak-anak kita tidak tersalurkan
dengan baik sesuai dengan kesukaannya dia. Apapun bakat yang dimiliki baik
seni, olahraga, bahasa, IT, ketrampilan ataupun berjualan kalau dikembangkan secara optimal akan memberikan
kesan positif terhadap daya juangnya kelak. Dalam hal ini, peran orang tua
mengarahkan dan membimbing anak berbakat sangatlah penting. Bisa dibayangkan, Dek
No dengan bakatnya sebagai pengrajin topeng tanpa ada peran dan dorongan dari
ayahnya Pak Juala, barangkali topengnya tidak akan pernah menjelajah manca
negara. Berkat bakat ini pula, Dek No
memberikan penghidupan berarti kepada anak dan istrinya di pondok Kubu Topeng, Banjar Abasan, Singapadu
Gianyar Bali.(Ciaaattt-MB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar