Jumat, 06 Maret 2015

Kadek Juliana : Pengrajin topeng berbakat alami dari Singapadu



                Beruntunglah mereka yang dibekali bakat atau talenta dalam hidupnya. Bakat yang sudah dibawa sejak lahir itu merupakan faktor bawaan.  Jika didukung dengan ketrampilan, bakat tersebut akan menjadi sebuah kelebihan.  Sebaliknya jika bakat dibiarkan saja tanpa pengarahan dan pendidikan maka bakat tersebut akan tidak berguna sama sekali.

Dek No

                Kadek Juliana, 33 tahun lahir di Banjar Abasan, Singapadu Bali tekun mengukir, mengasah, memoles hasil karyanya berupa topeng-topeng khas Bali.  Bakat khusus sebagai pengrajin topeng yang dimilikinya dimanfaatkan secara optimal.  Dengan motivasi kuat serta minat besar  Dek No panggilan akrabnya berhasil menjadikan dirinya seorang pengrajin topeng professional. Hasil karyanya dilirik tidak saja dari Bali tetapi juga ke manca negara.

Ditemui disela-sela kesibukannya memahat topeng,  rangda dan barong  Dek No bertutur sopan dan santun menyambut  siapa saja yang datang berkunjung ke pondok ‘’Kubu Topeng’’ miliknya. Karya-karya topeng yang dibuatnya menggunakan Warna Bali, yaitu warna autentik Bali yang menggunakan bahan dasar tumbukan tulang atau tanduk binatang bercampur  mangsi (sisa pembakaran) dan batu gunung yamg memancarkan warna asli alami. Tangan terampil dan ketekunan kunci sukses Dek No mengembangkan karirnya.  Disamping itu tempaan ayahandanya I Nyoman Juala, yang juga sebagai pengrajin topeng kesohor di desa Singapadu Gianyar.



Hasil karya beberapa topeng yang dipajang di Pondok Kubu Topeng menarik seorang peneliti topeng Charlie Windelschmidt dari Perancis. Charlie sangat terpikat dengan gaya, tekhnik, warna Bali yang digunakan Dek No.  Sebagai seorang peneliti yang dua bulan berada di Bali, Charlie tidak saja memesan beberapa topeng, dia juga belajar membuat topeng seperti topeng Sidakarya, Rangda dan Barong.  Topeng tersebut akan diperkenalkan di Perancis dalam berbagai kegiatan budaya, pameran maupun pertunjukan kontemporer.  Karakter, bentuk, warna, ritual serta tradisi yang menguatkan keunikan topeng Bali menjadi pilihan Charlie. ‘’Saya bangga dan senang tinggal dirumah Dek No, disamping belajar membuat topeng, saya bisa tinggal dan menikmati kesederhanaan kehidupan seorang seniman yang ramah di Bali ini, ujar Charlie penuh antusias.

Topeng ‘’WajahkuWajahmu’’

                Salah satu karya terunik dari Dek No adalah Topeng ‘’WajahkuWajahmu’’. Topeng  ini berwajah simpatik dengan karakter ramah memiliki kemiripan dengan wajah pemakainya yaitu Made Agus Wardana, seniman Bali tinggal di Belgia.  Topeng ini merupakan pesanan khusus terbuat dari kayu pole.  Pengerjaan sangat detail dan menghabiskan waktu berminggu-minggu.  Hasilnya luar biasa dan  sesuai dengan wajah pemakainya.   Topeng tersebut akan ditampilkan dalam pertunjukan topeng Bondres  dalam program Musique et Danse de Bali  tanggal 13 Maret 2015 di kota Gennevillers, 10 km dari Menara Eiffel Paris, Perancis. Dalam pertunjukan topeng Bondres tersebut akan ditampilkan seniman-seniman topeng yang menetap di Perancis dan Belgia diantaranya Tapa Sudana, Mas Soegeng dan Made Agus Wardana. Bondres ini akan menggunakan bahasa Perancis sebagai bahasa pengantar yang diiringi gamelan Gong Kebyar oleh Grup Gamelan Bali Perancis Puspa Warna.


topeng wajahkuwajahmu


Peran orang tua
                Perlu ditegaskan bahwa bakat itu ada dalam diri kita. Bakat akan berkembang jika didukung oleh didikan orang tua, pengaruh lingkungan, disiplin dalam pelatihan dan minat. Sayang sekali jika bakat anak-anak kita tidak tersalurkan dengan baik sesuai dengan kesukaannya dia. Apapun bakat yang dimiliki baik seni, olahraga, bahasa, IT, ketrampilan ataupun berjualan kalau  dikembangkan secara optimal akan memberikan kesan positif terhadap daya juangnya kelak. Dalam hal ini, peran orang tua mengarahkan dan membimbing anak berbakat sangatlah penting. Bisa dibayangkan, Dek No dengan bakatnya sebagai pengrajin topeng tanpa ada peran dan dorongan dari ayahnya Pak Juala, barangkali topengnya tidak akan pernah menjelajah manca negara.  Berkat bakat ini pula, Dek No memberikan penghidupan berarti kepada anak dan istrinya di pondok Kubu Topeng, Banjar Abasan, Singapadu Gianyar Bali.(Ciaaattt-MB)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar