Selasa, 13 Januari 2015

Pura Bali bersalju di Belgia 2014

      Pura Bali berselimut salju

Pada minggu terakhir di bulan Desember 2014 temperatur di negeri Belgia menurun dibawah nol derajat. Gelombang dingin yang disertai hujan salju diramalkan akan turun di beberapa kota di Belgia. Media cetak dan elektronik setempat berlomba-lomba memberitakan kondisi cuaca yang dipandu oleh para presenter cantik dan menarik. RTLTVI stasiun televisi swasta Belgia berbahasa Perancis memberitahukan dalam tanda kutip  ''akan terjadi chaos'' di beberapa kota akibat turun salju pada hari Sabtu  27 Desember 2014.   ”Pengguna jalan harus berhati-hati karena jalan licin ber''es'' !  Angin berhembus kencang antara 90 - 100 km/h. Belgia akan membeku ! Pemberitaan tersebut disiarkan secara detail sebagai himbauan dan peringatan dini kepada masyarakat.  
      
Prakiraan turunnya salju  dalam pemberitaan  tsb menjadi kenyataan. Terlihat anak-anak menyambut dengan perasaan suka cita  Beberapa kendaraan  terpeleset  ke pinggir jalan karena licin. Suasana '' sedikit chaos''.  Salju semakin deras menyelimuti seluruh ruas jalan dari sore hingga dini hari. Semakin putih dan semakin tebal. Kendaraan  melaju dengan kecepatan 25 - 45 km/jam.  Polisi dan ambulance berdering-dering membunyikan sirine tanda keadaan darurat. Bagi masyarakat yang diam dirumah lebih beruntung,  namun sial bagi yang terlanjur bepergian. Mereka sudah pasti tertimpa chaos di jalan raya.  


Sawah berundag-undag terbujur beku bersalju
       Keesokan harinya, matahari terang benderang, langit biru, suasana hening dengan temperatur -6 derajat. Kota Brussel dingin sekali. Saya bergegas keluar rumah menikmati suasana cerah diwaktu pagi.  Sarung tangan dan jaket tebal menghangatkan badan dari kedinginan. Hari ini, saya  berkeinginan untuk melakukan persembahyangan sekaligus ingin melihat Pura Bali berselimut salju secara langsung. Pura Bali itu bernama Pura Agung Santi Bhuwana, terletak di Taman Pairi Daiza, 85 km dari kota Brussel, Belgia. Pura ini adalah pura terbesar di luar Indonesia yang didirikan oleh Eric Domb, warga Belgia pecinta budaya Bali. Di Pura ini pula, ratusan umat  hindu Bali yang berdomisili di Eropa secara rutin bersembahyang untuk merayakan odalan Saraswati, Tumpek Wariga, Tumpek Kandang, Purnama dan lain lain.

odalan saraswati 2014 di musim panas
         Selama perjalanan dari kota Brussel menuju Pairi Daiza, saya melewati perkampungan desa, hutan, hamparan tanah pertanian diselimuti salju. Sungguh indah nan menawan. Perjalanan itu ditempuh selama 1 jam 45 menit dengan kendaraan pribadi. Matahari cerah menyambut hangat ketibaan saya di Pura. Bersyukur tidak ada rintangan dalam perjalanan walaupun jalanan licin menghantui perasaan berjam jam.

         Sejak diresmikan pada bulan Mei 2009, pura ini juga pernah diselimuti salju pada bulan Desember tahun 2009 dan Januari 2013. Namun sayang, saya belum  pernah melihat secara langsung keunikan itu. Mungkin hari ini adalah anugrah. Niat tulus untuk bersembahyang menjadikan hari ini sebagai hari yang sangat istimewa.

the flower Temple

the flower temple
         Disebelah kiri area pura berdiri menjulang the Flower temple, bangunan ini bermakna simbolik tentang bunga dan air menjadi sumber kehidupan.  Dari ketinggian ini saya  melihat panorama utuh keindahan pura berselimut salju. Wah ! Sangat menakjubkan. Struktur  bangunan pura yang terbuat dari batu alam gunung agung Bali seperti candi bentar, piyasan, bale kulkul, kori agung, paruman, padmasana bersanding kontras dengan garisan putih salju memperjelas sisi pinggir bangunannya. Sementara itu, sawah berundag-undag yang berada persis disamping kanan pura terbujur kaku tertutup salju. Unik dan sangat mengesankan.
       
sawah berundag undag di musim panas


sawah berundag undag beku
        Angin berhembus sepoi-sepoi, tangan bergetar, dingin telah merasuk ke dalam tubuh. Saya duduk bersila menyiapkan segala perlengkapan persembahyangan. Asap dupa beraroma wangi, air suci dipercikan, mantra dilantunkan dan  matapun terpejam memusatkan pikiran. Hening, sunyi, khidmat dan damai dihati. Sebuah kekuatan entah datang darimana, merangkul energi mempengaruhi rasa dan pikiran. Airmata berlinang, memancarkan  keharuan menikmati ''keajaiban'' ini. Bangga dengan kebudayaan Hindu Bali berada sangat dekat dihati masyarakat Eropa. Saya berharap, keberadaan pura ini memberikan kesadaran kepada umat hindu Bali di perantuan untuk tetap menyayangi budayanya sendiri, mempertahankan keyakinan sekaligus melestarikan adat dan istiadat hindu Bali yang tidak boleh punah diterjang ombak  modernisasi. Semoga ! (Pura Bersalju youtube : http://youtu.be/N-StQVY4FBk )








Pairi Daiza
Pairi Daiza adalah sebuah taman konservasi alam, tempat rekreasi dan taman budaya dunia dari berbagai negara yang luasnya 55 hektar. Di Taman ini terdapat  taman Cina, Jepang, Australia, Thailand, India, Afrika dan Indonesia. Taman Indonesia diresmikan pada tanggal 18 mei 2009 oleh Menteri Pariwisata Jero Wacik. Pembangunan Taman Wisata Indonesia (Indonesian Garden), yang mana di dalamnya  berdiri megah Pura Bali yang bernama Pura Agung Santi Bhuwana, yang ukurannya sama sebesar ukuran pura besar di Bali. Uniknya disain Puri Agung Santi Buwana di bangun di atas tanah sawah bertingkat, terasering (berundag / pundukan) seperti persawahan yang ada di Bali. Taman ini dibuka untuk umum dari bulan april sampai bulan November. Mengunjungi taman ini dikenakan Tiket masuk seharga  28,50 euro untuk dewasa. Sedangkan untuk masyarakat Hindu Bali yang sedang merayakan kegiatan keagamaan diberikan tiket gratis yang dikoordinir oleh komunitas masyarakat Bali di Belgia yaitu Banjar Shanti Dharma Belgia-Luxembourg.
Pairi Daiza
Alamat : Domaine de Cambron, 7940 Brugelette – Belgium
www.pairidaiza.eu




       
     
     


         



















Dimuat di Kompas :    
http://travel.kompas.com/read/2015/01/14/120400927/Pura.Bali.Berselimut.Salju.di.Belgia

Nusa Bali :





     


       

       

        




6 komentar:

  1. Suksma pak Dé, mara bisa ningalin pura Bali mebok putih, sing ada di Bali, di Indonesia, atap ijuk selalu hitam, sumi coklat/oker kekuningan, nah né suba hitam putih suba ked ke duwur, luhuring sirah, saput polengé kemanah, memberikan puisi, mengarti meramal, kita harus bisa menimbang gregep cipta meditasi antara hitam dan putih, padmasanané langgeng ajegang, keto minab wewarah alam didalam marga pengALAMan hidup.

    BalasHapus
  2. Suksma Pak De, Indah Sekali & Mengharukan, Indah Sekali Suecan Ida Sanghyang Widhi Wasa :)

    BalasHapus
  3. Suksma Pak De, Indah Sekali & Mengharukan, Indah Sekali Suecan Ida Sanghyang Widhi Wasa :)

    BalasHapus
  4. Pencapaian yg luar biasa Bli made akulturasi budaya dan agama hindu Bali menuju Eropa semoga bermanfaat bagi semeton hindu bali ring eropa khususnya dan masyarakat eropa pd umumnya

    BalasHapus