"Barong ngelawang" Bali di Parade der Kulturen, Frankfurt Jerman
Penonton tiada henti bertepuk tangan, tertawa, bersorak seakan hanyut dalam gerak - gerik penari barong ket yang menggoda sederetan gadis gadis cantik jerman yang sedang asyik bergoyang mengikuti irama musik gamelan bleganjur. Senyuman gadis gadis itu menandakan mereka sangat antusias menyaksikan parade budaya yang dikenal dengan nama Parade der Kulturen di kota Frankfurt, Jerman pada hari Sabtu, 28 juni 2014. Barong Ket tersebut ditarikan oleh Wayan Terima (59 tahun) dan Made Muarde Karang (58 tahun). Kedua penari ini sudah menetap di Jerman lebih dari 20 tahun.
"Walaupun umur kami menjelang 60 tahun, bukan menjadi penghalang untuk berkesenian. Malahan justru sebaliknya, Kami semakin bergairah dan awet muda bertekad ngelawang barong sepanjang 6 km mengelilingi jalan raya besar tiada henti. Keringat bercucuran membasahi badan, penonton berdesakan memenuhi jalan raya kota frankfurt, mereka senang kamipun bergembira. ujar kedua penari barong ini dengan penuh semangat.
Parade Der Kulturen adalah sebuah event internasional yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Frankfurt am Main. Parade ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali yang diikuti oleh berbagai negara. Selama sepuluh tahun terakhir event ini telah menunjukkan bahwa keanekaragaman budaya yang ditemui di kota Frankfurt pada khususnya dan di Jerman pada umumnya dapat hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati. Atas kerja sama Konsulat Jendral Republik Indonesia Frankfurt (KJRI) dengan Persatuan Masyarakat Indonesia Frankfurt (PERMIF), Indonesia telah menjadi salah satu peserta dari sekitar 54 grup yang ikut dalam Parade Budaya ini. Kali ini Indonesia menampilkan tiga macam kebudayaan yakni Betawi, Padang, dan Bali sebagai perwakilan dari kemajemukan budaya di Indonesia.
Kebudayaan Bali yang ditampilkan pada kali ini didukung oleh Nyama Braya Bali Jerman yang menampilkan tari Rejang Dewa, Barisan penari pendet, barong ket dan rangda. Kemudian Sekar Jagat Indonesia Paris Perancis dibawah pimpinan Ibu Putu Anggawati menampilkan barisan lelunakan lengkap dengan Keben ( tempat banten) serta iringan musik gamelan bleganjur oleh grup Bali Puspa.
Grup Seni Bali Puspa, Koln Jerman.
Kemeriahan parade der Kulturen tahun 2014 ini, tidak terlepas dari partisipasi sanggar Bali Puspa pimpinan Nyoman Suyadni Mindhof. Bersama suaminya Ralf Mindhoff, Nyoman mendirikan sanggar kesenian bali pada tahun 1995 di kota Koln, Jerman. Nyoman Suyadni kelahiran Banjar Mengening desa Cemagi, kabupaten Badung Bali dengan gigih tetap mempromosikan budaya bali di jerman. Mengajak masyrakat jerman mencintai budaya Bali adalah langkah mulia yang telah dilakukan tanpa pamrih dan mandiri selama bertahu tahun.
Menjaga kelestarian dan mempertahankan tradisi kesenian bali adalah tujuan utama pendirian sanggar seni ini. Dengan bantuan masyarakat setempat khususnya pecinta Bali, sanggar ini telah berkelana ke kampung kecil, ke sekolah-sekolah menebarkan seni Bali berupa pertunjukan gamelan gong kebyar, bleganjur, gender wayang dan berbagai tarian bali seperti telek, barong dan rangda, pendet, manukrawa, sekar jagat, janger, genjek dan lain lain. Pertunjukan kesenian Bali tidak saja dilakukan di jerman, Bali Puspa melebarkan sayapnya dengan menebarkan kesenia bali ke luar Jerman yaitu Belgia, Belanda, Perancis, Swiss dan Amerika Serikat.
Keragaman budaya "cultural diversity"
Indonesia adalah negara yang memiliki keunggulan keragaman budaya dibandingkan dengan negara lainnya. Keunggulan ini adalah aset bangsa yang unik. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dengan penduduk Indonesia 230 Juta jiwa terdiri dari 300 ethnik yang berbeda, mereka tersebar di ribuan kepulauan indonesia. Mereka mendiami wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi, sehingga terjadi pertemuan budaya antara yang satu dengan yang lain. Munculah proses asimilasi dan akulturasi budaya yang dapat menambah keragaman budaya Indonesia. Keragaman ini dapat memberi pengaruh yang positif yaitu dapat dijadikan objek pariwisata, membantu meningkatkan pengembangan kebudayaan nasional serta tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang berbeda.
Indonesia adalah negara yang memiliki keunggulan keragaman budaya dibandingkan dengan negara lainnya. Keunggulan ini adalah aset bangsa yang unik. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dengan penduduk Indonesia 230 Juta jiwa terdiri dari 300 ethnik yang berbeda, mereka tersebar di ribuan kepulauan indonesia. Mereka mendiami wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi, sehingga terjadi pertemuan budaya antara yang satu dengan yang lain. Munculah proses asimilasi dan akulturasi budaya yang dapat menambah keragaman budaya Indonesia. Keragaman ini dapat memberi pengaruh yang positif yaitu dapat dijadikan objek pariwisata, membantu meningkatkan pengembangan kebudayaan nasional serta tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang berbeda.
Partisipasi Indonesia dalam kegiatan parade der kulturel tahun 2014 ini, dengan menampilkan budaya Betawi, Padang Sumatera Barat dan Bali adalah menunjukan potret kebhinekaan Indonesia. Kebhinekaan seni budaya adalah perekat persatuan Indonesia yang sudah teruji kekuatannya. Hal ini perlu mendapat apresiasi positif dari seluruh masyrakat Indonesia. Mempertunjukan kemajemukan budaya Indonesia merupakan bentuk kesungguhan pemerintah Indonesia menjaga identitas budaya nasional nusantara yang mengedepankan nilai toleransi dan saling menghargai dalam menjaga keutuhan NKRI yang berbhineka tunggal ika.
(dimuat di berita metrobali.com)
dimuat di metrobali.com : http://metrobali.com/2014/06/30/barong-ngelawang-bali-di-parade-der-kulturen-frankfurt-jerman/