Minggu, 12 Maret 2023

Gamut Gamelan Mulut di Paris Bagian 6

 Setelah Workshop Kecak, Olah tubuh, Olah Vokal, Menari, Berlatih karakter topeng Bali, Saya ngapain ?

Pada hari ini, tanggal 5 Oktober 2022,  Saya menuju metro Opera karena mendapat undangan bermain gamelan dalam rangka Resepsi Diplomatik KBRI Paris di Hotel Le Grand Intercontinental. Hotel Mewah tingkat dunia para raja kaya. KBRI Paris mengadakan resepsi HUT RI dengan menampilkan budaya nusantara terutama kuliner dan pertunjukan gamelan Bali.





Sebelum menuju hotel, saya sempatkan diri untuk jalan jalan diseputaran lingkungan hotel persisnya di gedung top cer yang terpampang patung patung para maestro musik klasik dari berbagai aliran.Lihat foto ya.Gedung itu bernama Palais Garnier yaitu Palais Garnier adalah salah satu bangunan di Paris, Prancis yang berfungsi sebagai gedung pertunjukkan opera. Bangunan ini didesain oleh Baron Haussmann pada tahun 1858, dan dibangun oleh Charles Garnier tahun 1861.(sumber  Wikipedia)





''maaf muka saya difoto rada bengor tidak karuan''  karena kalau lakukan selfie biasanya  muka saya mahal senyum dan tidak fokus karena banyak banget turis yang lewat. Pokoknya yang penting berfoto cekrek. Setelah jungkir balik, jalan sana sini nggak karuan saya mulai bosan dan capek berjalan jalan. Saya masuk ke dalam ruangan resepsi di hotel Intercontinental yang mewah itu.
Eh, saya bertemu dengan Pak Pupung eks Korfung KBRI Brussel yang notabene adalah atasan saya di Belgia dulunya. Sekarang di Paris Fungsi Politik dibawah pimpinan  Dubes Paris Pak Moh. Oemar. 



Foto diatas bersama Pak Pupung baju putuh dan pak dubes pakai baju hitam.

Saya diajak bermain gamelan oleh grup Puspa Warna pimpinan Theo yang beberapa tahun lalu saya sering nongkrong dan berlatih gamelan di Paris. Bermain gamelan hanya 6 orang, yah gamelan mini dapat honor diatas 100 Euro. Lumayan kan. Pokoknya asyik menyenangkan, memainkan gamelan panyembrama dan instrument santai santai gen.






Perasaan saya saat itu, senang sekali bertemu dengan teman lama di Paris, bisa bermain gamelan bersama lagi, Teman dari Paris  penabuh dan penari selalu memberi energi positif ketika saya mengunjungi  Eropa. Saya tidak pernah lupa dengan kebaikan mereka, sangat menghargai saya sebagai eks pelatih di Paris dalam rentang waktu 2015 -2017. Pokoknya kalau setiap ke Paris selalu disambut dengan hangat. Saya selalu berpikir positif bahwa  warga perancis selalu menghargai budaya Bali. Budaya tradisional yang dicintai, dikagumi dan disayanng oleh mereka yang baik hati.

Demikian pula teman saya orang Indonesia yang berada dalam grup Sekar Jagat Indonesia atau SJI dan Puspa Warna  selalu mengundang makan di restaurant. Seperti beberapa waktu lalu, kadek dan ari dari SJI dan Theo bersama keluarganya dari Puspa warna. Merci Bcp yang sahabat baik ku. Muaach !


Terimakasih dek,ary dan Ibu...? Lupa namanya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar