Pada hari Minggu,
tgl 8 Nopember pukul 09.00 saya bersama teman mengunjungi sudut mungil kota
Leiden, Belanda. Tempat ini sangat asyiik untuk bersantai. Persisnya disebuah
taman kecil dimana terdapat kincir angin
Molen de Valk, yang juga dikenal sebagai the
“Falcon” yang dibangun pada tahun 1785. Ditaman yang mungil ini, terhampar
padang hijau bersih menebar rasa nyaman dan tenang kepada siapa saja yang melewatinya. Burung, bebek dan angsa seakan menyambut
hangat suasana pagi yang bersuhu 13 derajat celcius. Warga setempat berlalu
lalang menikmati taman kecil itu dengan jogging, jalan-jalan serta memberi
makan bebek angsa dan burung di tempat tersebut. Taman kecil ini terletak di
sekitar Beestenmarkt, dimana terdapat café dan restaurant hanya beberapa menit
berjalan kaki dari Central Stasiun Leiden.
Beberapa
langkah kemudian saya menuju ke Turfmarkt, berjalan kaki menyusuri kanal-kanal sambil melihat boat atau kapal
parkir di daerah Rondvaart. (Rondvaart adalah tempat wisata air menyusuri
sungai kecil di Leiden). Di daerah ini saya melihat sekumpulan warga setempat sedang
memancing ikan. Rupa-rupanya hari minggu yang tenang ini membuat warga setempat
sangat terhibur hatinya dengan mengisi aktifitas positif pada hari minggu pagi
dimana ruang publik dimanfaatkan secara maksimal sambil bersenda gurau dengan warga sekitarnya. Tampak jelas keramahan
penduduk setempat kepada para turis yang melewati daerah tersebut.
Leiden adalah
sebuah kota yang terletak dipersimpangan antara Amsterdam, Den Haag dan
Roterdam. Kota ini dibelah oleh aliran sungai Rijn (Rhine) yang bercabang yaitu
Oud Rijn dan Neeuwe Rijn. Air sungai tersebut mengalir tenang terbawa arus
menuju kanal-kanal yang dimanfaatkan
untuk wisata air. Leiden juga dikenal sebagai kota universitas dan bertebarnya
bangunan tua, benteng kuno, museum serta
penyimpanan koleksi benda budaya asal
Indonesia yang terpajang di Museum Volkenkunde.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar