Jumat, 08 April 2016

Nikmati keindahan kota Leiden Belanda






Pada hari Minggu, tgl 8 Nopember pukul 09.00 saya bersama teman mengunjungi sudut mungil kota Leiden, Belanda. Tempat ini sangat asyiik untuk bersantai. Persisnya disebuah taman kecil dimana terdapat kincir angin  Molen de Valk, yang juga dikenal sebagai the “Falcon”  yang dibangun pada tahun 1785. Ditaman yang mungil ini, terhampar padang hijau bersih menebar rasa nyaman dan tenang kepada siapa saja  yang melewatinya.  Burung, bebek dan angsa seakan menyambut hangat suasana pagi  yang bersuhu 13  derajat celcius. Warga setempat berlalu lalang menikmati taman kecil itu dengan jogging, jalan-jalan serta memberi makan bebek angsa dan burung di tempat tersebut. Taman kecil ini terletak di sekitar Beestenmarkt, dimana terdapat cafĂ© dan restaurant hanya beberapa menit berjalan kaki dari Central Stasiun Leiden.




Beberapa langkah kemudian saya menuju ke Turfmarkt, berjalan kaki menyusuri  kanal-kanal sambil melihat boat atau kapal parkir di daerah Rondvaart. (Rondvaart adalah tempat wisata air menyusuri sungai kecil di Leiden). Di daerah ini saya melihat sekumpulan warga setempat sedang memancing ikan. Rupa-rupanya hari minggu yang tenang ini membuat warga setempat sangat terhibur hatinya dengan mengisi aktifitas positif pada hari  minggu pagi  dimana ruang publik dimanfaatkan secara maksimal sambil bersenda gurau  dengan warga sekitarnya. Tampak jelas keramahan penduduk setempat kepada para turis yang melewati daerah tersebut.




Leiden adalah sebuah kota yang terletak dipersimpangan antara Amsterdam, Den Haag dan Roterdam. Kota ini dibelah oleh aliran sungai Rijn (Rhine) yang bercabang yaitu Oud Rijn dan Neeuwe Rijn. Air sungai tersebut mengalir tenang terbawa arus menuju  kanal-kanal yang dimanfaatkan untuk wisata air. Leiden juga dikenal sebagai kota universitas dan bertebarnya bangunan tua, benteng kuno, museum  serta penyimpanan  koleksi benda budaya asal Indonesia yang terpajang di Museum Volkenkunde.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar