Minggu, 05 Oktober 2025

Sejarah Janger Pegok


SEJARAH JANGER PEGOK
OLEH MADE AGUS WARDANA 

    Janger adalah seni pertunjukan remaja Bali yang mengalami kebangkitan pada saat zaman penjajahan Belanda awal abad ke 20. Kemunculannya, berkat adanya pengaruh dari berbagai seni pertunjukan yang berkembang saat itu yaitu Komedie Stamboel, teater bergaya Eropa-berbahasa Melayu yang pertama kalinya muncul di Surabaya, Jawa  pada tahun 1891. (Sumber Arsip Bali 1928, Vol V - Edward Herbst ) Adanya pertunjukan Komedie Stamboel di daerah Bali utara telah menginspirasi para remaja di daerah itu untuk menciptakan kesenian baru dengan melakukan modernisasi dalam kostum dan gerak tari. Tidak itu saja,  pengaruh unsur kerauhan dalam ritual sanghyang, penambahan nyanyian ‘’minum tuak dan arak’’ yang disebut cakepung juga menginspirasi sehingga melahirkan kesenian Janger. Kesenian Janger ini lahir sebagai sebuah pembaruan dimana untuk pertama kalinya pria dan wanita mendapat kesempatan tampil bersama yang mana sebelumnya hanya dominasi kaum pria saja.


Perkembangan Janger dari buleleng hingga ke Bali Selatan

                Janger telah tersebar di seluruh Bali dengan munculnya grup Janger yang sangat terkenal diantaranya Janger kedaton, janger abian timbul, janger Pegok, janger peliatan, janger singapadu dan sebagainya. Gending gendingnya bernada gender wayang, palegongan dengan instrument pengiring adalah geguntangan yang terdiri dari suling, kendang, cengceng, rebab, dan tambur (perkusi arab). Khusus mengenai Janger Pegok yang berkembang pada tahun 1930 an. (Video  arsip Iwf.de Tanz und Trance auf Bali - Filmdokumente aus den Jahren 1937-1945)

    Janger Pegok adalah Janger yang berasal dari Banjar Pegok Desa Sesetan  Denpasar Selatan. Terletak sangat strategis diantara keindahan pantai Sanur dan Kuta yang memberikan perkembangan dan berinteraksi dengan Turis ketika Bali dipromosikan sebagai pulau surga zaman kolonial Belanda.  Janger Pegok yang sangat disakralkan ini lahir dari ketulusan warga masyarakatnya yang setia mengabdi kepada  Sesuhunan. di  Pura Kesuma Sari Banjar Pegok yang mana merupakan tempat suci pemberi  rasa damai dan kemuliaan hidup untuk warganya. Maka dari itu karena kesakralannya, setiap bulan purnama kapat (antara September dan Oktober) setiap tahunnya diharuskan mempertunjukan Kesenian Janger sakral. Sakral diartikan sebelum  pertunjukan berlangsung semestinya dilakukan ritual-ritual keagamaan memohon keselamatan dan menjaga taksu (karismatik pertunjukan) Janger tersebut. . Dengan adanya pertunjukan setiap purnama kapat ini, secara tidak langsung menjadi pelestarian Janger yang dapat diwarisi oleh generasi muda kini. 




Gerak tari dan Nyanyian 

    Janger adalah tari rakyat dan bersifat sosial yang terdiri dari 12 penari perempuan yang disebut Janger dan 12 penari laki laki yang disebut kecak. Penari janger menggunakan kostum tradisional dengan gelungan (hiasan bunga di kepala) sedangkan kecak pada awalnya memakai kostum barat, memakai kumis palsu, hiasan pangkat dibahu (epaulette) dan celana pendek. Namun dalam perkembangannya hingga kini penari kecak memakai udeng (hiasan Bali) dengan kamen (sarung) yang menjadi tradisi hingga kini. 

    Tempat Pertunjukan janger dinamakan kalangan (tempat yang sangat dekat dengan penonton) yang  berbentuk persegi panjang. Dua baris wanita dan 2 baris laki laki. Ada juga bentuknya huruf U yang mana para penari saling berhadapan muka.  Gerak tari yang ditarikan seperti gerakan bahu diangkat, duduk bersila, janger bersimpuh (duduk bersimpuh) tangan kanan dan kiri bergoyang, Tangan kiri kadang memegang lutut kaki dengan gerak angguk kepala. Dalam perkembangannya hingga kini nyanyian janger menggunakan bahasa bali dan lantunan ‘’arakijang jangi janger’’ yangdisertai suara penari kecak yang menyuarakan ‘’ce ecak ecak’’.

    Adapun beberapa gending klasik yang tetap dipertahankan adalah sinempura, suling cenik, keliki gading, tiang iseng, adi ayu dan lain lain.





Rabu, 16 April 2025

Gending Janger Pingsan di pabine

 Intro tiang iseng


Kecak :

Bungane kembang kedise ngindang,

Kenehe girang jeg megedambyang,

Kemu mai, bayune runtag

Kebyah- kebyah sing juari


Janger :

Ngudyang sing juari, uduh beli bagus

Meled manah titiang mengantosang

Yen mule bani, bliang tiang bunga

Bunga miik canang sari

Jangrangi jangijanger 2x. Sriang ento rora roti


Kecak :

Ngudyang sing bani, uduh adi jegeg

Beli megegeson, buka kedis ngindang matinggah dihatine..

Usak bayun Beline, edot pingsan dipabine


Janger :

Eh Beli Beli bagus, ngudyang kanti keto.

Jeg Enggalang dong Encolang

Lan dabdabang lestariang gending janger tiang iseng.

Gending janger inget pidan karya ciaaattt

 Inget pidan ?


Janger : 

Beli beli ingetang pidan, 

Gumi landuh carike liu

Tiang inguh paling, 

Kudyang jani, gumi kebus, tulungin tiang Bli, 


Kecak : 

Adi keto iluh ngambul, klejang klejing sing nawang unduk.


Janger :

Uduh beli

inget tiang pidan, memule padi

Sriang jangi janger arakijang jangi janger

Kepung beli ...

Jalan jani jak mekejang

Megarapan di Carike


Karya Ciaaattt agustus  2024


Gamut Pantun karya Ciaaattt

 Uduh adi ayu ngudyang ditu nyangklek dibucu

Tusing dadi layu nyanan bise gutgut cledu

Makejang anake ngerayu kenyem adi manis madu

Yen nyidang care yuyu grasa grusu nyangket kemu


Uduh bli bagus beli mule pongah juari

Pang siu beli ngerayu tak terduga menusuk hati

Sampunang beli kesusu, tiang tetep menahan diri

Beli tak sadar diri, jangan pernah merayu lagi.



Uduh adi ayu, tusing dadi gaya guyu

Beli edot matemu, nyeleseh mai nyeledet kemu

Sampunang ragu ragu, gelut malu rasa rindu.

Beli bakal melaju, kanti bani gutgut legu


Mimih dewa ratu, kupu kupu mengisep sari

Bli mule perayu, tingkah tiang berseri seri

Encolang mepayas malu, bibih barak me enci enci,

Egolang bangkiang malu, kebyah kebya

h very happy. 






Rabu, 19 Maret 2025

REKONSTRUKSI GENGGONG QAKDANJUR PEGOK SESETAN


 

REKONSTRUKSI GENGGONG QAKDANJUR PEGOK SESETAN

 

Tercetus kreatifitas seni yang sederhana pada zamannya antara tahun 1930-an, seorang pemuda asli Pegok Sesetan yang bernama I Ketut Regen (Pekak Danjur) memikat hati para sahabatnya. Kreatifitas seni itu berupa permainan alat musik yang dinamakan  Genggong. Genggong terbuat dari bambu dengan ukuran panjang  18-20 cm dan lebar 1,5-2 cm memiliki bunyi yang khas dan unik.  Cara memainkannya dengan menempelkan genggong pada bibir, sambil menggetarkan melalui tarikan tali (tekhnik ngedet)  serta menggunakan  metode resonansi tenggorokan untuk menghasilkan nada.

 

Dalam upaya menjaga eksistensi kesenian Genggong ini, I Ketut Regen terus berupaya membentuk komunitas seni genggong yang terdiri dari 4 - 8 orang. Pembentukan komunitas Genggong ini bertujuan menghibur diri melepaskan kepenatan setelah bekerja sebagai petani. Disamping itu pula, pertemuan Komunitas Genggong ini menjadi ajang bersosialisasi, bertemu sapa hingga menjalin tali kasih dan cinta.

 

Namun demikian, seiring berkembangnya zaman yang sangat dinamis dan pengaruh budaya asing, Komunitas Genggong Pegok ini secara pelan-pelan redup menghilang selama puluhan tahun. Ditambah lagi dengan minat anak muda untuk mempelajari khasanah budaya sendiri mulai dilupakan.  Melihat fakta dan kondisi tersebut, sangatlah pantas kita memberi perhatian istimewa dan inilah yang menjadi latar belakang dilakukannya "Rekontruksi Genggong yang sebut dengan Genggong Qakdanjur (Pekak Danjur)




 

Materi Seni dalam rangka Pesta Kesenian Bali 2019

 

Materi seni yang akan ditampilkan terbagi menjadi 3 bagian :

 

i)      Rekonstruksi Gending Genggong Kuno, menampilkan kembali gending asli. (Capung Gantung, Pusuh Kadut, Bungkak Sari, Dongkang menek biu, Kidange Nongklang Crucuke Punyah, Langsing Tuban)

ii)     Rekoneksi mengkaitkan kembali dengan instrumen Geguntangan  berupa Suling, Kendang, Cengceng dan lain-lain untuk menawarkan nuansa lebih bervariasi. (Kedis Ngindang, Paris 2015)

iii) Re-Inovasi, mencuatkan sebuah Fragmentari Komedi "Ampuang Angin" yang diiringi dengan Genggong dan Gamut (Gamelan Mulut) Fragmentari Komedi ini mengisahkan sebuah cerita perjalanan budaya 4 orang bersaudara yang bernama Iciaaattt, Iciuuuttt, Icueeettt dan Nicuiiittt menuju negeri seberang (Gumin Anake). Perjalanan budaya ini membawa misi menebarkan kesenian Hindu Bali ke seluruh Eropa sekaligus  berintegrasi dengan  budaya setempat. Fragmentari Komedi ini memakai "Marionette" (Human Puppet, 2 penari menjadi satu karakter) yang menampilkan gerak-gerak tari Bali humoris dan bersifat menghibur. Disamping itu pula, alunan inovasi  terbaru yaitu Gamut (Gamelan Mulut) yang diciptakan oleh Bli Ciaaattt di kota Brussel Belgia tahun 2009.

 

Sekehe Genggong Qakdanjur terbentuk secara resmi pada tgl 10 Pebruari 2019 yang terdiri dari 18 penabuh dan 8 Penari dengan  pembina tabuh dan tari adalah Bli Ciaaattt

 

 

Urutan Gending Genggong Qakdanjur  Pegok Sesetan

Dalam Rangka Pesta Kesenian Bali ke-41 - 2019

 

1. Capung Gantung

2. Langsing Tuban

3. Pusuh Kadut

4. Kedis Ngindang (Gerong, Suling Cenik, Paris 2015)

5. Genggong  Gen !  "Dongkak Menek Biu" (Hanya Genggong)

6. Bungkak Sari

7. Kidange Nongklang Crukcuke Punyah

8. Fragmentari Komedi "Ampuang Angin" (Gamut, Gamelan 

    Mulut)

 

Kedis Ngindang

 

Kedis Ngindang Metinggah Jejeg Ai

Ngalih Balang Ngabe Lidi

Kanti Nyidang Metingkah Kemu Mai

Ngalih Liang Anggon Pedidi

 

            Ulian Bani Misi Demen Tur Juari

            Aruh Aruh Aruh

            Gending Niki Anggen Megonjakan

 

(@Ciaaattt, Paris 2015)

 

Fragmentari Komedi

"Ampuang Angin"

 

Caritayang Mangkin Ring Gumine

Kawentenan Nyame Bali, sane Mewaste

ICiaaattt, ICiuuuttt, ICueeettt, NiCuiiittt Ha.ha.ha. Bruuuttt !

 

            Clebingkah Beten Biu Belahan Pane Belahan Paso

            Gumi linggah ajak liu, Ade kene ade Keto

           

            Jukut Klentang mewadah pane,

            jukut kacang mewadah kranjang,

            Tekekang je bayune, Apang liang jak mekejang

 

            Don Gedang Meejohan, Don ubi Mepaekan

            Ingetang peplajahan, Anggon titi mani puan

 

@Ciaaattt Pegok, 2019

 

           

kak paku kerep

 

Kak Paku, Kerep (Bapane Rauh, ibunya Murni/dong tukung)

 

Pekerjaan :

Pertamina Benoa. Tukang patri, kantor lurah waker.

 

Tinggi : 170 cm

karakter : keras kepala,

 

Istrinya Kupleg/dong Kenyir. (tukang banten serati). 

 

Kerep artinya tekek. famly kak paku :

1.      Dong pait (merasa, pakeh(bapan man ase), pait (mekurenan ke negara).

2.      Rampud (sing ngelah panak), jumah kak bek.

3.      Rampid (adong man karidut) adong man karidut mekuren ajak kak toya/Sangka (sangka adalah adiknya kok kenyir)

4.      Dong  Pakih (panak ne adan pakih (we Baglet), pakih sekolah ne ken kak paku, we buit/emen ne bli buit (bli buit bapane yan pasek), bli buit menyame ajak mbok rimben/setir.

5.      Regep (bapan ne pak tut om), banjar kaja sesetan.

6.      Adong radeng (ngelah panak besik adane we kenyet , nganten ke pande, panak ne radeng dan radung).

 

warung di pegok :

warung dong sonter, warung nyamplig, warung dong sagir, warung dong juet (locong), warung men seni/loket, warung we Reni dagang tipat nomor 1 (Sarna), warung men swena, warung bli setir, warung men jagra, warung we madri, warung lawar penyu we sandal (di jabe), dagang nasi bubuh emen lio,

 

Kamis, 02 Januari 2025

lirik Monster Gamang - Gamut pop bali

 

Si Monster Gamang

 

Saatnya berpikir panjang, Waktunya mencari terang

Anginnya di awang awang, Sang surya terang benderang

Berhati – hati, yakinkan  diri, Pikiran murni nan suci, Langkahpun berani


menganggap dirinya bisa, merendahkan jiwa raga

kadang menjadi pelupa, dinegeri orang berbeda

sadarlah karma, sadarlah disana, bumi masih berputar, 

wahai i monster gamang


*)      Mari langkahkan kaki, Membawa misi yang pasti

Menjaga seni tradisi , hingga ke pelosok negeri

 Akan Kukenang, akan Kuterjang

Segenap Halang Rintang, Si Monster Gamang 


‘’Petualangan berkesenian tentu hadapai tantangan. Tanpa disadari siring dengan berjalannya waktu. Awal baik ternyata terbalik, awal bijak menjadi galak, awal ramah menjadi serakah, pembohong, sombong hingga menjadi garong. Si Monster Gamang yang manipulatif, provokatif dan agresif.’’


Sing tawang Ye Ngorang, Kadene selalu gampang

Yen nyidang dot nawang, Apang gumine galang

Mekejang nyakitang basang, Pejalane raksasa ningkang

Buduh, nyem, ajum, dengang, Adane si monster Gamang

*)

Melahang Je dabdabang, Tusing dadi je megarang

Yen nyidang Masikiang, Menghargai jak mekejang

Jele Melah ade diwang, ane jele keentungang

Jangan seperti itu Si Monster Gamang


karya Ciaaattt Desember 2024