Sabtu, 08 Desember 2018

Cerita 22 tahun Petualangan budaya Bali - Eropa di SMK Giri Pendawa





                  Belajar tepat waktu, tertib dan disiplin menjadi acuan sebagian orang dalam meniti masa depan. Tidak terkecuali dengan siswa siswi sekolah yang ingin meraih mimpi sesuai disiplin ilmunya. Ajakan disiplin dan tertib waktu harus tetap disiarkan dalam berbagai kesempatan.

                  Adalah SMK Giri Pendawa, terletak di kecamatan Rendang Karangasem mengajak para siswa dan siswinya mengikuti program sosial budaya dengan tema "22 tahun Petualangan Bli Ciaaattt menebarkan budaya Bali di Eropa" pada kamis, 6 desember 2018. Petualangan budaya tersebut menyajikan cerita pengalaman menebarkan budaya Bali dan kisah perjalanan wisata yang dipoles dalam bentuk presentasi video kreatif, konser musik, gamut (cara baru menyuarakan gamelan Bali), dan menyanyikan lagu "SMK GIRI PENDAWA" ciptaan Bli Ciaaattt.

                  Hadir dalam kesempatan tersebut 230 siswa yang terdiri dari 140 siswa AP (Akomodasi Perhotelan), 70 siswa TB (Tata Boga), 20 TKJ (Tekhnik Komputer Jaringan). Turut hadir dalam kesempatan keluarga besar SMK Giri Pendawa, Ketua Yayasan, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah serta para guru. Hadirin sangat terpesona dengn penampilan unik Bli Ciaaattt yang mendapat sambutan hangat yang luar biasa. Tepuk tangan tiada hentinya.


                  Menurut  Putu Gede Arimbawa, Kepala Sekolah SMK Giri Pendawa kegiatan ini sangatlah bermanfaat bagi para siswa dan juga para guru. Membuka hati dan wawasan berpikir mereka tentang negeri seberang yang memiliki budaya disiplin waktu. Penayangan video yang dilakukan oleh Bli Ciaaattt dengan suguhan perkembangan budaya, bahasa setempat, wisata sejarah, sangat menyentuh hati siswa. Ketika kita disiplin dengan waktu, disitu pula ada proses kreatif positif yang mencuat dan memikat. Seperti yang dilakukan oleh Bli Ciaaattt dalam proses penciptaan karya-karya seninya di luar negeri. Ujarnya bersemangat.


Lagu terbaru SMK Giri Pendawa

                  Sebagai bentuk cintanya terhadap sekolah ini, Bli Ciaaattt  yang diperankan oleh Made Agus Wardana, seniman bali asal Pegok Sesetan ini menciptakan karya terbaru lagu SMK Giri Pendawa yang sarat akan nilai positif untuk memacu dan menginspirasi siswa untuk bekerja keras menggapai harapan masa depan. Silahkan klik links videonya dibawah ini beserta lirik lagunya :


SMK Giri Pendawa (Bli Ciaaattt, 4 Desember 2018)
Rupa yang ceria, masa masa muda
Di tengah tantangan, Langkah Gempita, ooooo !
bercerita, Menggapai Cita-cita, dg penuh warna
Oh, SMK............... Giri Pendawa
Harapan, kita semua, YEYEEE !
Kala sederhana , belajar bersama
Ditengah talenta, yang berbeda, ooooo !
bercerita, Menggapai Cita-cita, dg penuh warna
Oh, SMK............... Giri Pendawa
Harapan, kita semua, YEYEEE !
Reff.  
Jangan pernah lupa OH..gurumu
Jangan pernah lupa pembimbingmu
Kita ini semua, bunga cintamu
siswa-siswi smk, giri pendawa 
Dan pasti bisa !

Sabtu, 01 Desember 2018

Asyiknya, bersepeda saat hujan salju di Belgia !

(Dimuat di kompas.com, 3 Mei 2018)



            Bagi sebagian orang, bersepeda saat turun hujan membawa sensasi tersendiri. Kucuran keringat terhapus oleh air hujan yang membasahi diri. Badan terasa lebih adem, tanpa keringat membuat rasa lelah berkurang. Suasana bersepeda lebih girang ditambah rintikan bunyi  hujan yang menerpa dahan-dahan dedaunan pertanda segarnya lingkungan sekitarnya.

            Berbeda dengan bersepeda saat hujan salju. Temperatur dibawah minus nol derajat menyebabkan lanskap jalanan berubah cantik putih bersih. Bila temperatur berkisar antara minus 3 derajat hingga minus 5 derajat, salju akan membeku menjadi es. Nah, disinilah bahayanya. Jalan menjadi licin membuat siapa saja yang melintas seperti pejalan kaki, pesepeda dan mobil harus tetap siaga dan ekstra hati-hati. 

            Pada hari Jumat tanggal 2 Maret 2018 lalu, kota Brussel diterjang salju yang cukup lebat. Salju turun pada pukul 17.00 hingga dini hari membuat chaos hampir diseluruh kota. ketebalan salju sekitar 10 cm dengan hempasan angin dingin. Mobil kendaraan pribadi berjejer antri karena laju kendaraan melambat. Transportasi publik seperti Metro/Subway, Tram dan Metro dijejali penumpang dan saling berdesak-desakan. Pemandangan seperti diatas adalah situasi biasa yang sering terjadi di negeri Belgia ini. Pemerintah sudah memiliki langkah preventif melalui corong media tv, internet, media sosial secara sigap dan cepat mengupdate informasi  terkini ramalan cuaca.
            Tepat pukul 17.10 saya meninggalkan tempat kerja (KBRI Brussel) dengan sepeda menuju rumah yang berjarak hanya 10 km dari KBRI Brussel. Alangkah kagetnya saya bahwasanya hujan salju turun menebal cepat sekali. Terus terang saya menjadi tertantang untuk memanfaatkan kesempatan ini.  Karena bagaimanapun juga cuaca Belgia tidak menentu sepanjang tahun dan ramalannya tidak menentu. 


Jaket tebal merah, slop tangan penahan dingin, helm pengaman serta tas punggung siap sedia menemani perjalanan unik ini. Yuhuu ! Asyik ! sungguh menyenangkan. Badan terguyur salju dengan derasnya. Anggap saja badan ini terasa seperti racikan  gado-gado antara dingin diluar dan panas didalam, bercampur menjadi satu. Sekali-kali secuil bunga salju menampar pipi hingga memerah dan terasa sakit. Temperatur udara saat itu tidak mencapai dibawah nol derajat, sehingga jalanan tidak langsung ber-es. Semua aman dan terkendali. Dalam perjalanan tersebut, saya sekali-kali mencuri momen ‘’ceklek’ memotret, merekam kondisi jalan, pemandangan dan lalu-lalang kendaraan. (untuk mengetahui suasana yang sebenarnya, klik video dibawah ini, https://www.youtube.com/watch?v=pbbzJ-Lh6F4  )


Buat saya, bersepeda adalah sebuah pilihan utama dalam berolahraga. Bersepeda  dapat menjaga kebugaran tubuh terutama kesehatan jantung. Disamping itu pula, bersepeda berguna untuk mencapai dan  mengekslore kota-kota lain di Belgia yang memiliki pemandangan hijau dan asri.  Sepeda yang saya gunakan adalah Optimalp series 264 seharga 139 Euro, brand tidak terkenal tapi tahan segala cuaca musim semi, panas, gugur dan musim dingin. (made agus wardana tinggal di Belgia|)